Tradisi Megoak – Goakan – Cari info Objek Wisata Baru di Bali Utara yang menarik untuk dikunjungi ? jika iya, bacalah dulu ulasan Sejarah Permainan Tradisional Bali, Tradisi Tari Megoak – Goakan di Sukasada Buleleng Bali.
Hi traveler’s, jumpa lagi dengan Kang Dian, penulis blog informasi Wisata Bali, yang kali ini akan mereview tradisi unik di salah satu Tempat Wisata di Kabupaten Buleleng Bali, Tari Megoak – Goakan.
Informasi Tradisi Megoak – Goakan ini tentu saja kang dian sajikan untuk melengkapi daftar keberagaman Wisata Buleleng yang sebelumnya sudah banyak saya review seperti ;
Objek wisata Pantai di Bali Utara yang sangat terkenal sebagai tempat untuk melihat atraksi ikan lumba – ikan lumba yaitu Pantai Lovina,
Kemudian objek wisata Pemandian Air Panas Bali yang ada di Buleleng seperti Pemandian Air Panas Banyuwedang dan Pemandian Air Panas Sanih.
Lalu tempat wisata alam di bali utara yang terkenal yaitu objek wisata Pulau Menjangan yang lokasinya berada di dalam kawasan Taman Nasional Bali Barat,
Juga ada pusat hiburan keluarga dan anak terbesar di Bali Utara yaitu Krisna Funtastic Land serta ulasan paling baru yang baru dipublish yaitu Objek Wisata Desa Munduk.
Nah lalu seperti apa sih daya tarik permainan tradisional di Bali Tradisi Megoak – Goakan atau populer juga dengan nama Tari Magoak – Goakan ini ?
Selanjutnya bagaimanakah Sejarah Tradisi Megoak – Goakan sehingga hingga saat ini, permaianan khas warga bali ini masih tetap bertahan hingga kini ?
Baiklah, untuk menjawab semua pertanyaan di atas, langsung saja yuk kang dian mau ajak sobat sekalian untuk mengulas info selengkapnya Tradisi Tari Megoak – Goakan di bawah ini.
Tradisi Megoak – Goakan
Sahabat traveler’s, ada banyak Tempat Wisata Hits di Bali 2018 serta Tempat Wisata di Bali Terbaru yang saat ini telah menjadi destinasi wisata favorit wisatawan.
Satu hal yang pasti, kini Wisata Bali tidak hanya populer sebatas objek wisata Pantai Terindah di Bali nya saja yang terkenal akan keeksotisannya seperti Pantai Kuta,
karena masih banyak tempat – tempat wisata di bali selain pantai yang tidak kalah menarik untuk dikunjungi seperti objek wisata alam Air Terjun di Bali, Danau di Bali hingga Goa di Bali,
kemudian ada juga Kebun Binatang di Bali seperti Bali Zoo Park Taman Budaya Art Centre Denpasar Bali dan GWK Bali hingga Taman Nusa Gianyar dan Kebun Raya Bali,
serta tidak ketinggalan taman wisata air seperti waterpark di bali yaitu Waterbom Bali dan Waterboom Bukit Jati hingga Museum 3 Dimensi IAM Bali, Upside Down World Bali dll.
Nah ada satu lagi objek wisata menarik lainnya di bali selain pantai yang bagus untuk dikunjungi yaitu objek wisata desa di bali yang masih menjaga adat, budaya serta nilai tradisi khas bali di dalam kehidupan sehari – harinya,
beberapa diantaranya sudah kang dian review seperti, wisata Desa Penelokan Kintamani, Desa Penglipuran Bangli serta Desa Trunyan Bedugul dan yang lainnya.
dan salah satu Desa di Bali yang hingga saat ini masih memegang teguh nilai adat istiadat dan budaya tradisional secara turun temurun oleh nenek moyang mereka adalah Desa Pakraman Panji !!
Ya Desa Pakraman Panji di Bali saat ini terkenal dimana warga masyarakatnya masih menjaga salah satu nilai budaya warisan leluhurnya yaitu Tradisi Megoak – Goakan.
Nah lalu dimana sih Alamat dan Peta Lokasi Desa Pakraman Panji di Bali tersebut ? silahkan anda bisa lihat di bawah ini dan sekaligus dengan carita sejarahnya.
Alamat Desa Pakraman Panji
Sahabat traveler’s, Alamat Desa di Bali yang terkenal dengan Tradisi Megoak – Goakan ini lokasinya berada di Desa Pakraman Panji, Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng Bali.
Peta Lokasi Desa Pakraman Panji
Sejarah Tradisi Megoak – Goakan di Desa Pakraman Panji
traveler’s, ada yang menarik sebelum kang dian mengulas seputar daya tarik, waktu pelaksanan dan cara bermain dari kesenian tradisional tari Megoak – Goakan di Desa Pakraman Panji ini,
Dijamin sejarah tradisi tarian megoak goakan ini tidak kalah menarik dengan cerita Sejarah Pantai Pandawa, kemudian Sejarah Nusa Dua dan Sejarah Pura Tanah Lot.
Singkat cerita, pada zaman dulu kala Raja Barak Panji Sakti punya ide mengajak prajurit – parajuritnya untuk bermain permainan yang terinspirasi dari burung gagak yang sedang mengincar mangsa.
Dan oleh karena itu pulalah jika anda mau tahu bahwa sebenarnya asal usul nama tradisi di bali ini dinamakan Tradisi Megoak – Goakan karena terinspirasi dari burung gagak.
Dikisahkan awal mula tradisi megoak – goakan dulunya dimainkan oleh Sang Raja Barak Panji Sakti bersama pasukannya adalah sang raja menjadi Goaknya ( kepala ),
sementara pasukan atau prajuritnya berjejer satu persatu ke belakang membentuk formasi seperti ular, dimana ada satu prajurit di bagian belakang yang akan menjadi ekornya !!
Cara Raja Bermain Megoak – Goakan
Cara bermain dari tradisi di bali ini sangat unik, dimana sang raja waktu itu menjadi kepala ( Goak ) harus menangkap ekornya yaitu prajuritnya yang ada jajaran paling belakang.
Nah dengan kecerdasan dan kegesitannya, akhirnya sang Raja Ki Barak Panji Sakti pun berhasil menangkap prajuritnya yang ada di posisi ekor barisan.
Ada hal yang unik dan sekaligus menarik berupa ketentuan awal dari permainan megoak – goakan yang dimainkan oleh raja Ki Barak Panji Sakti dengan pasukannya ini,
Aturannya adalah si pemenang yang waktu itu adalah sang raja boleh meminta sesuatu dan yang kalah prajuritnya harus siap memenuhi apa yang diinginkan olehnya,
dan Raja Ki Barak Panji Sakti pun meminta kepada pasukannya agar daerah Blambangan yang merupakan wilayah dari kerajaan Jagarga, bisa dimiliki dan menjadi bagian kerajaannya yaitu Buleleng.
Dan akhirnya berawal dari permainan itu pulalah yang kemudian pasukan kerajaan buleleng di pimpin oleh raja Ki Barak Panji Sakti berhasil menaklukan blambangan menjadi bagian kerajaan mereka.
Tujuan dan Makna Permainan Megoak – Goakan
Nah sahabat traveler’s, jika kita menyimpulkan dari kisal awal mula dari tradisi permainan Megoak – Goakan yang dimainkan oleh raja buleleng dengan pasukannya,
maka tujuan atau makna permainan megoak – goakan ini adalah cara sang raja untuk membangun dan memotivasi semangat pasukannya untuk melawan musuh kerajaan mereka yaitu Kerajaan Blambangan.
Lalu jika hingga saat ini Tradisi Megoak – Geokan ini masih terus dijaga dan dilestarikan maka tujuannya sudah tentu untuk mengenang sejarah kepahlawanan Ki Barak Panji Sakti karena jasanya tersebut.
Terdapat juga sebuah filosopi dari permainan ini, yaitu tradisi ini adalah sebagai wujud purusa pradana, yaitu laki – laki melawan perempuan.
Daya Tarik Wisata Tradisi Megoak – Goakan di Desa Pakraman Panji
Sahabat traveler’s, jika bicara soal keberagam adat, budaya dan tradisi yang ada di Bali, maka pulau dewata adalah salah satu surga wisata tradisi yang unik dan masih terjaga hingga kini.
Ada banyak tradisi yang bisa kita temukan di beberapa desa yang ada di sana seperti Tradisi Mekotekan yaitu Tradisi tolak bala ala warga Desa Munggu, Kecamatan Mengwi di kawasan Wisata Badung,
Kemudian ada juga Tradisi Gebug Ende, yaitu sebuah tradisi memohon berkah turun hujan dengan cara perang rotan yang dilakukan oleh warga Desa Pakraman Seraya, kawasan Wisata Karangasem,
Lalu ada juga Tradisi Perang Pandan sebagai rangkai upacara sambah atau Tradisi Makere – Kere yang masih terjaga dilakukan oleh warga Banjar Desa Tenganan Pegringsingan, Karangasem.
Dan yang populer ada Tradisi Omed – Omedan, yaitu tradisi ” Ciuman Masal ” dengan tujuan agar desa terhindar dari malapetaka yang bisa kita lihat di Banjar Kaja, Sesetan kawasan Wisata Denpasar.
Nah kini satu lagi pengetahuan saya dan mungkin anda akan bertambah bahwasanya wisata tradisi di bali itu sangat beragam dan kaya sekali,
yaitu dengan adanya Tradisi Megoak – Goakan di Desa Pakraman Panji ini, sebuah tradisi bernilai sejarah yang dipertahankan oleh masyarakat bali untuk mengenang jasa dan kepahlawan rajanya.
Pada saat acara digelar, maka kita sebagai pengunjung bisa melihat dan merasakan suasana kekeluargaan dan kegembiraan warga desa menikmati dan melihat permainan tradisi ini.
Peserta Permainan Tradisi Megoak – Goakan
Sahabat traveler’s, saat ini tradisi magoak – goakan yang berasal dari desa pakraman panji ini sudah berkembang luas hingga tersebar ke berbagai desa yang ada di Bali,
bahkan ada beberapa bagian dari permainan tradisional warga bali ini yang sudah dimodifikasi, namun tetap tidak menghilangkan makna dan tujuan dari tradisi megoak – goakan ini sendiri.
Untuk peserta permainan tradisioal megoak – goakan ini adalah semua bisa melakukan, tua dan muda, pria dan wanita serta campuran yang penting bisa sudah bisa memahami cara bermain permainan ini.
permainan ini biasanya dilakukan secara berkelompok terbagi ke dalam beberapa regu, yang pada umumnya setiap regu terdiri dari 11 peserta, dan minimal peserta 5 orang.
Cara Melakukan Tradisi Megoak – Geokan
Sahabat traveler’s, setelah masing – masing perserta terbagi ke dalam kelompok atau regu, maka saatnya kita melakukan permainan ini yang mana akan dipimpin oleh pecalang.
Namun sebelum memulai permainan ini, maka para peserta permainan ini harus berdoa memohon keselamatan agar acara berlangsung lancar tidak ada halangan.
Tempat bermain tradisi megoak – geokan ini biasanya dilakukan di tanah lapang yang sudah dibasahi dengan air serta lumpur, sehingga becek dan licin.
Peserta dari setiap regu akan berjejer memanjang ke belakang sambil memegang erat pinggang peserta di depannya, dan yang terdepan, goak ( biasanya orang yang punya fisik kuat ).
Nah setelah semuanya siap, maka permainan pun dimulai dimana peserta yang menjadi kepala atau goak, harus dengan waktu secepatnya menangkap peserta yang menjadi ekor kelompoknya.
Dan di sinilah seru permainan ini, dengan tempat bermain yang becek dan berlumpur, maka tentunya cukup sulit juga si goak untuk mengangkap perserta yang jadi ekornya,
karena pemain yang berada di bagian belakang ini akan mencoba menghindari tangkapan si kepala, maka sudah pasti keseruan jatuh dan terseret di lumpur jadi pemandangan yang menarik.
Nah jika ada pemain yang jatuh dan kemudian terlepas dari kelompok karena jatuh misalnya, maka permainan pun harus diulang karena regu tidak boleh terputus.
Nah lalu siapa yang akan jadi pemenang dari permainan tradisi megoak -goakan ini ?
Untuk pemenangnya adalah jika dalam waktu yang sudah ditentukan si kepala bisa menangkap peserta yang menjadi ekornya, maka si goak lah yang jadi pemenangnya,
namun sebaliknya, jika dengan waktu yang sudah ditentukan si goak tidak mampu menangkap ekor, maka lawanlah yang akan menjadi pemenangnya.
Waktu Pelaksanaan Tradisi Megoak – Goakan
Sahabat traveler’s, tradisi unik yang ada di desa pakraman panji buleleng bali ini secara rutin dilakukan saat Hari Raya Ngembak Geni, yaitu tepat sehari setelah Nyepi.
Acara biasanya dimulai pada siang hari, dan lokasinya di tempat yang telah ditentukan panitia, biasanya tanah lapang yang sudah dipersiapkan sebelumnya.
Harga Tiket Melihat Tradisi Megoak – Goakan
Sahabat traveler’s, setiap wisatawan yang datang untuk melihat pagelaran acara permainan tradisi di desa pakraman panji ini tidak dipungut biaya alias gratis.
Nah sahabat traveler’s, dengan informasi di atas, kang dian cukupkan saja ulasan seputar Sejarah Permainan Tradisional Bali yang terkenal, Tradisi Megoak – Goakan.